hai hai hai halooppppp! bukan jande tapi daree :D.... gua sekarang bizi giler, nak online time tengah malam je la boleh nampak muka gua kan, nak BW lagi la payah, nak ber'blog tak yah cite la -____-" maklum la ana raffali gua dah warning "lu nak gua! lu masuk minang gua cepat-cepat!!" dia sound gua dengan macam tu je der, gua bukan goyang der lu tau la sejarah gua nak dapatkan ana raffali macam mana kan! bukan senang beb, lu ingat dengan macam tu je ke gua dapat ana raffali tu! ehh ehh ni gua nak bagitau awal-awal, sini habis sini la ea -___-'.
tapi entry gua ni tak ada kena mengena pun dengan ana raffali ke mahu pun jiran-jiran ana raffali, gua nak cerita pasal "CERMIN" lu orang tau apa itu cermin? tak tau? gua kalau sekeh lu orang berdarah kentut tu kang, gua nak cerita sikit pasal sejarah cermin, dari mana cermin ni datang, dari mana ia wujub, siapa yang mencipta cermin, kan kan banyak persoalan kan?? lu nak tau tak? haa nak bayar la doposen lu, lu ingat senang ke gua nak kebas kat wikipedia tu, silap-silap kena marah dengan abg long blogger sebab apa! sebab gua rembat, copy paste agagaga, tapi tak apa la gua rembat informasi tuk lu orang jugak!! haa nah bulat-bulat gua copy, bukan apa gua tak nak ubah sejarah der agagaga...
sejarah. sumber dari wikipedia.
Cermin yang dibuat paling awal adalah kepingan batu mengkilap seperti obsidian, sebuah kaca volkanik yang terbentuk secara alami. Cermin obsidian yang ditemukan di Anatolia (kini Turki), berumur sekitar 6000 SM. Cermin batu mengkilap dari Amerika tengah dan selatan berumur sekitar 2000 SM.[1] Cermin dari tembaga yang mengkilap telah dibuat di Mesopotamia pada 4000 SM dan di Mesir purba pada 3000 SM.[2] Di China, cermin dari perunggu dibuat pada 2000 SM.[3]
Cermin kaca berlapis logam diciptakan di Sidon (kini Lebanon) pada abad pertama M,[4] dan cermin kaca dengan sandaran dari daun emas disebutkan oleh seorang pengarang dari Romawi bernama Pliny dalam buku Natural History miliknya, yang dikarang sekitar tahun 77 M.[5] Orang Romawi juga mengembangkan teknik menciptakan cermin yang kasar dari kaca hembus yang dilapisi dengan timah yang dilelehkan.[6]
Cermin parabola pantul pertama kali dideskripsikan oleh fisikawan dari Arab bernama Ibn Sahl pada abad 10[7]. Ibn al-Haytham mendiskusikan cermin cembung dan cekung dalam geometri bola dan tabung,[8] melakukan beberapa percobaan dengan cermin, dan menyelesaikan permasalahan menemukan titik di sebuah cermin cembung dimana sinar yang datang dari satu titik dipantulkan ke titik yang lain.[9] pada abad 11, cermin kaca yang jernih diproduksi di Al-Andalus.[10]
Pada awal Abad Renaisans, orang Eropa menyempurnakan metode melapisi kaca dengan amalgam timah-raksa. Baik tanggal serta lokasi penemuan itu masih belum diketahui, tapi pada abad ke-16, Venesia, sebuah kota yang terkenal dengan keahilan membuat kaca, menjadi pusat produksi cermin dengan mempergunakan teknik ini. Cermin kaca dari periode itu dulunya merupakan barang mewah yang amat mahal.[11]
Justus Liebig menemukan cermin kaca pantul di tahun 1835. Prosesnya melibatkan pengendapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat. Proses melapisi kaca dengan substansi bersifat reflektif (silvering) ini diadaptasi untuk memproduksi cermin secara massal. Saat ini, cermin sering diproduksi dengan pengendapan vakumnya aluminium (atau kadang-kadang perak) langsung ke substrat kaca.
Rujukan.
- ^ History of Mirrors Dating Back 8000 Years, Jay M. Enoch, School of Optometry, University of California at Berkeley
- ^ The National Museum of Science and Technology, Stockholm
- ^ Chinavoc.com
- ^ Mirrors in Egypt, Digital Egypt for Universities
- ^ Wondrous Glass: Images and Allegories, Kelsey Museum of Archaeology
- ^ The Book of the Mirror, Cambridge Scholars Publishing, edited by Miranda Anderson
- ^ The Forgotten Revolution By Lucio Russo, Silvio Levy Page 331
- ^ R. S. Elliott (1966). Electromagnetics, Chapter 1. McGraw-Hill.
- ^ Dr. Mahmoud Al Deek. "Ibn Al-Haitham: Master of Optics, Mathematics, Physics and Medicine, Al Shindagah, November-December 2004.
- ^ Dr. Kasem Ajram (1992). The Miracle of Islam Science (edisi ke-2nd Edition). Knowledge House Publishers. ISBN 0-911119-43-4.
- ^ The Tin-Mercury Mirror: Its Manufacturing Technique and Deterioration Processes, Per Hadsund, Studies in Conservation, Vol. 38, No. 1 (Feb., 1993)
Cermin ni unic bai ia bukan sahaja boleh mencerminkan diri malah banyak kosakata yang menarik menggunakan ayat cermin contohnya "mencerminkan seseorang yang beriman dan kacak" yang paling terbaik "cerminlah diri anda sebelum anda mencerminkan orang sekeliling" .
so moral of the story: sebelum nak mengata@menilai orang cerminlah diri sendiri terlebih dahulu kan jangan ikot sedap mulut je nak berbicara (^^, budibahasa budaya kita, akhir kata cintailah sungai kita dan sayangi bandaraya kuala lumpur.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan